Perjuangan Meraih Mimpi Dengan Segala Kekurangannya Part 2

Hari ini pagi-pagi sekali aku terbangun. Aku tidak pernah tau apa yang akan kulalukan hari ini akan mejadi awal cerita yang indah dimasa mendatang, yang pasti semua kujalani saja dengan iklas dan tak lupa selalu berserah diri padanya. Yah hari ini aku akan mencoba peruntunganku di PT AHM. Untuk menempatkan lamaran yang akan ku serahkan ke PT AHM aku menggunakan amplop yang dipakai orang tuaku mengantar obat dan ijazah kompetensi yang dititipkan ke saudara yang baru pulang kampung karena waktu itu memang tidak punya amplop baru lagi. Sebenarnya aku sempat ragu menggunakan amplop tersebut karena ada sedikit bekas obat tumpah di amplop tersebut, karena obatnya sirup dan tutupnya mungkin kurang kencang tapi mau tidak mau karena adanya cuma itu jadi ya terpaksa aku pakai saja. Pagi pagi sekali setelah mandi dan sholat subuh ku langkahkan kaki menyusuri gang sempit menuju pasar cakung. Dari sini aku naik angkot ke terminal pulau gadung. Sesuai infomasi yang kudapatkan dari sana nanti lanjut naik bus mayasari no 51 tujuan tanjung priuk. Ini pertama kalinya buatku naik bus ini jadi agar tidak nyasar akupun berpesan pada kondekturnya minta diturunkan di PT AHM. Untung saja kondekturnya baik dan benar saja sesampainya di sana aku di kasih tau.

Suasana di depan AHM pagi itu sangat ramai. Banyak sekali PKL berjualan sampai ke bahu jalan. Di pinggir trotoar berjajar gerobak penjual makanan. Terlihat olehku beberapa karyawan AHM dengan baju putih-putih sedang asik menikmati sarapannya. Disini banyak dijumpai penjual nasi padang, nasi uduk, lontong sayur dan juga indomie rebus jadi tak heran banyak karyawan yang sarapan disini. Ah melihat pemandangan ini perutku jadi keroncongan. Yah pagi ini aku memang belum sarapan dan hanya minum air putih saja karena memang adanya ya cuma itu. Sempat terpintas di benakku untuk beli nasi padang tapi karena takut harganya mahal jadi ku urungkan saja niatku. 

Di jembatan sebelum gerbang masuk AHM Terlihat beberapa orang yang seumuran denganku memakai pakaian putih hitam duduk berjajar. Dalam hatiku membatin mungkin ini juga orang yang habis melamar pekerjaan disini. Akupun memutuskan langsung saja berjalan menuju ke posko satpam di belakang gerbang PT AHM. Sesampainya di posko akupun memberanikan diri bertanya pada pak satpam dengan suara sedikir terbata bata"apa benar disini sedang membuka lowongan pekerjaan". Yah maklum saja aku orangnya minderan jadi belum apa apa sudah takut duluan. Tapi alhamdulillah pak satpamnya sangat baik sambil tersenyum dia berkata "kalau itu saya tidak tau mas tapi kalau mau coba melamar silahkan di taruh saja disini". Begitu aku menaruh lamaran ternyata orang yang tadi kujumpai di depan juga belum menaruh lamarannya mereka pun ikut datang dan menaruh lamarannya.

Tiga minggu berlalu setelah hari itu aku tetap melakukan rutinitas seperti biasa dengan berjalan kaki keliling kawasan dari satu pt ke pt lainnya berharap ada lowongan pekerjaan. Kadang kala saat sedang melepas lelah sambil duduk di trotoar ditepi jalan dalam kawasan kembali terlintas dibenakku kata kata orang yang pernah kutemui di kawasan industri pulogadung yang juga memberiku informasi lowongan di AHM kalau tanpa orang dalam tidak akan mungkin diterima bekerja disana. Sempat terpikir juga bagaimana kalau bekerja jadi kuli bangunan saja namun buru-buru kubuang jauh jauh pikiran itu. Dengan kemampuan dan prestasi yang kuraih di salah satu sekolah terbaik di Purworejo bahkan mungkin juga di jawa tengah kalau itu sampai itu terjadi, akan sia sia pengorbanan orang tuaku yang sudah berusaha membanting tulang membiayai sekolahku. Aku memiliki mimpi bisa bekerja di astra agar bisa mengangkat derajat kedua orang tuaku, dikampung halamanku masih ada orang tua dan adik adikku yang menunggu dan selalu mendoakanku jadi aku tidak boleh menyerah.

Akhirnya setelah sebulan berlalu hari yang ditunggu tunggu datang juga. Malam itu ada kabar dari bulek hartini ( saudaraku yang tinggal di pondok ungu ) kalau aku dapat panggilan test dari PT AHM. Memang di lamaran yang aku serahkan ke sana sengaja aku cantumkan nomor telfon rumahnya. Jadi dihubunginya langsung ke sana. Aku disuruh datang ke PT AHM esok hari jam 8 pagi untuk test masuk kerja. Meskipun ini hanya panggilan test aku sudah merasa sangat senang dan punya keyakinan bisa diterima. Bahkan saking senangnya semalaman hampir tidak bisa tidur memikirkannya. Yah ini adalah panggilan test pertamaku selama aku mencoba mencari peruntungan di jakarta.

Tepat pukul 7:15 aku sampai di depan gerbang PT Astra Honda Motor. Aku memutuskan untuk duduk dulu sebentar di jembatan yang ada di depan gerbang karena aku pikir masih terlalu pagi dan juga belum terlihat calon karyawan lain yang datang. Setelah 30 menit menunggu ternyata tidak ada satupun calon lain yang datang. Aku mulai gelisah apa benar aku dipanggil test disini?, akhirnya aku memberanikan diri menghampiri pak satpam dan bertanya pak apakah benar hari ini ada jadwal test masuk kerja disini. Ternyata jawaban pak satpam diluar digaanku katanya tidak ada test disitu. Mendengar jawaban itu lemas rasanya seluruh tubuhku. Dengan langkah gontai dan mata berkaca kaca aku berjalan keluar gerbang AHM. Baru beberapa langkah berjalan teman dari pak satpam yang aku tanyai tadi memanggilku lagi. Dia bilang biasanya kalau ada test dilakukannya di Astra International dia menyuruhku untuk mencoba datang saja kesana. Akupun dikasih tau harus naik apa saja dari situ katanya sih tempatnya tidak terlalu jauh dari situ.

Setelah mengucapkan terima kasih tanpa berfikir panjang lagi aku kembali naik bus mayasari 51 yang kebetulan saat itu ada yang sedang berhenti menurunkan penumpang. Aku bilang ke kondekturnya minta diturunkan di jalan gaya motor amdi seperti apa yang disampaikan pak satpam tadi. Benar saja tidak lama sampailah aku di jalan gaya motor aku pun buru-buru menghampiri tukang ojek sepeda yang banyak mangkal disitu untuk minta diantar ke gedung Astra International. Pukul 08:15 aku tiba di gedung AI, meskipun sudah terlambat aku memberanikan diri masuk ke gedung tersebut dan bertanya pada mbak mbak resepsionisnya dan ternyata benar, memang ada test masuk kerja disitu. Untung saja prosesnya belum dimulai dan aku diarahkan ke gedung lantai 2 dengan diberi nomer perserta yang ternyata sudah diatas nomer 600. Dalam hati aku membatin banyak juga yang ikut test disini apa aku bisa diterima?. Tak berselang lama aku sampai di sebuah ruangan yang luas, gabungan beberapa ruang yang dilepas sekatnya dan sudah penuh dengan peserta lain. Karena aku dapat nomor diatas 600 kebagian duduknya di barisan paling belakang.

Jam 08:30 barulah proses seleksi dimulai dengan sistem gugur jadi yang lolos di test pertama akan lajut ke tahap selanjutnya. Pada test tahap pertama maupun tahap ke dua banyak sekali peserta yang gugur dan aku termasuk salah satu orang yang beruntung karena meskipun datang paling akhir setidaknya masih bisa lolos sampai tahap ke tiga. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, masih tersisa sekitar 120 orang lagi yang menunggu pengumuman test tahap ke tiga. Karena waktu itu sudah jam makan siang kami disuruh istirahat dulu. Masih jelas dalam ingatanku saat itu kami dibagikan nasi padang dengan lauk ayam + telor bulat untuk makan siang. Aku sangat tidak menyangka mendapat perlakuan sebaik ini di tengah kerasnya kehidupan kota jakarta saat itu. Mungkin hanya ucapan terima kasih yang bisa saya berikan untuk PT Astra Honda Motor dimana masih proses seleksi saja, sedang kami tidak pungut bayaran sepeserpun sudah diperlakukan dengan sangat baik. Sambil makan akupun ngobrol dengan beberapa orang yang ikut seleksi hari itu, ternyata ada yang sudah 4 kali ikut seleksi tetapi selalu gagal dia bilang kalau tidak ada yang bawa tidak akan diterima. Mendengar itu sebenarnya nyaliku sedikut menciut dan mulai timbul rasa ragu kalau begitu kondisinya sepertinya aku juga tidak akan diterima.

Akhirnya pukul 14:00 pengumuman seleksi tahap 3 di tempel dengan berdebar debar aku mencari nomer pesertaku dan ternyata aku masih terdaftar lolos ke tahap selanjutnya. Lega rasanya karena aku masih bisa mengikuti test tahap selanjutnya. Ada sekitar 80 orang lagi yang lolos ke tahap ke 4. Sambil mengikuti seleksi test tahap ke 4 kami satu persatu dipanggil untuk melakukan interview, Saat itu aku kebagian interview sekitar pukul 16.00. Dengan langkah sedikit gemetar dan jantung berdebar debar aku berjalan memasuki ruang interview. Maklum saja ini pertama kalinya aku ikut interview jadi masih ada rasa takut dan tidak percaya diri. Setelah masuk ruangan interview aku bertemu dengan seorang ibu paruh baya yang sangat ramah. Sambil tersenyum beliau mempersilahkan aku duduk.

Sambil memegang hasil test ku hari ini pertanyaan pertama yang beliau tanyakan adalah sudah berapa kali ikut test disini? karena dia melihat hasil test ku sangat bagus?. Dengan suara sedikit gemetar aku menjawab ini baru pertama kalinya, sampai saat ini belum ada perusahaan lain yang memanggilku untuk test. lalu aku ditanya sudah melamar di perusahaan mana saja?. Akupun memberitahukan sudah melamar di perusahaan mana saja. Pertanyaan selanjutanya apa yang jadi motivasi kamu ingin berkerja disini?. Jawabanku ingin membuat ke dua orang tuaku merasa bangga. Beliau memotong jawabanku "bangga seperti apa madsudnya?." Sambil menahan air mata dan suara yang sudah mulai parau aku menceritakan kalau aku berasal dari keluarga yang tidak mampu bahkan untuk makan saja tidak jarang orang tuaku harus berhutang dimana mana, banyak orang memandang rendah orang tuaku karena hanya seorang tukang bangunan, Semasa sekolah aku memiliki cita cita bisa bekerja di astra akan tetapi banyak yang mencibir dan bilang tidak mungkin. Makanya jika aku bisa di terima disini aku yakin pasti bisa membuat orang tuaku merasa bangga.

Setelah mendengar ceritaku disinilah momen yang mungkin akan selalu ku ingat dan tidak akan pernah kulupakan seumur hidupku, "kalau kamu tidak diterima disini apa yang akan kamu lakukan?". Aku terdiam sejenak tak terasa air mataku mulai menetes. Sambil mengusap air mata aku menjawab mungkin cari kerja ditempat lain bahkan kalau tidak dapat juga jadi kuli bangunan pun aku bersedia. Lalu dia bertanya lagi Kalau pada akhirnya tidak dapat juga bagaimana?. Lemas rasanya tubuhku mendengar apa yang dia sampaikan, mungkin benar memang disini harus ada yang bawa. Sambil menunduk aku jawab ya terpaksa pulang kampung bantu orang tua jadi kuli bangunan, disini tidak enak numpang ke saudara terus. Mendengar jawabanku beliau tiba tiba berdiri dan mengajak bersalaman. Sambil bersalaman beliau menepuk punggungku dengan tangan satunya sambil berkata "jangan pulang dulu tetap semangat cari kerja lagi sampai dapat ya". Akhirnya aku dipersilahkan keluar.

Sesampainya diluar aku cerita dengan orang orang yang sudah di interview lebih dulu, kalau sebelum keluar aku diajak salaman dan di bilang jangan pulang kampung suruh cari lagi. Merekapun kompak bilang itu tanda tanda kalau aku tidak akan diterima di sini. Dengan rasa yang sudah mulai campur aduk akhirnya aku menunggu hasil interview dan test terakhir yang sudah kulalui. Tidak lupa sehabis sholat asar dan magrib aku selalu berdoa agar bisa diterima, kalau pun tidak aku mohon segera di berikan pekerjaan di tempat lain apapun itu pasti akan kujalani. 

Sekitar pukul 19:00 barulah di tempel pengumuman siapa saja yang lulus test hari itu dan bisa ikut MCU. Ternyata diluar dugaan namaku tertulis jelas di baris pertama dari 31 orang yang lolos. Bahkan aku sampai membaca berulang kali judul pengumuman tersebut takutnya judulnya bukan yang lolos. Hari berikutnya akupun mengikuti MCU di daerah bulevard kelapa gading. Berbeda dengan pengumuman sebelumnya kali ini aku lolos mcu di nomor terakhir bersama 29 orang lainnya. Yah saat itu ada satu orang yang tidak lolos MCU. Singkat cerita aku resmi diterima bekerja di PT Astra Honda Motor sebagai karyawan PKL dari Astra International dengan kontrak selama 1 tahun. Satu hal yang aku alami sendiri, Jadi meskipun sama sekali tidak ada referensi orang dalam dan tidak bayar kepada siapapun kita semua bisa diterima bekerja di PT Astra Honda Motor.

Sebulan kemudian setelah aku bekerja di AHM hidupku mulai berubah 180 derajat. Dimasa itu apa yang aku mau bisa dengan mudah aku dibeli. Disini maksudnya barang yang berkisar di bawah 3 jutaan ya. Dengan gaji pokok jakarta tahun 2002 sebesar 592.000 aku bisa membawa pulang sekitar 3.200.000 perbulannya handphone yang jadi barang langka waktu itu bisa dengan mudah aku beli. Pada saat itu ketika lebaran tiba disaat pulang kampung tidak ada lagi orang yang memandang rendah. Banyak yang bertanya apa benar di astra gajinya sampai 2 juta aku hanya bisa tersenyum karena pada kenyataannya jauh diatas itu dan tidak mungkin juga aku sebutkan angkanya. Bahkan ditahun kedua motor yang hampir sebagian orang seumuranku tidak mampu membelinya bisa aku beli secara cash.

Hanya dua tahun aku bekerja di PT Astra Honda Motor karena habis kontak. Berbekal pengalaman kerja di ahm hanya butuh 3 hari aku sudah diterima bekerja Di Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT TMMIN) sebagai operator welding. Ditoyota dengan umr 672.000 ditahun 2004 tidak kurang dari 5jt yang aku dapatkan setiap bulannya. Dengan gaji sebesar itu mau makan apapun tidak ada yang tidak kesampaian semuanya bisa dibeli dalam jumlah yang banyak bahkan mungkin berlebih. Hp tidak terhitung jumlahnya yang sudah aku beli. komputer yang masih jadi barang langka juga bisa aku dapatkan dengan mudah. Dengan memiliki komputer sendiri keampuan Ms Office ku jadi agak lumayan dibanding yang lain. Sekedar informasi pada saat itu masih jarang ada karyawan yang bisa menggunakan komputer, jadi aku mulai sering ditugaskan mengerjakan administrasi sehingga sejak saat itu mulai banyak berkerja diluar line produksi. Para Pimpinan dari departemen lain juga mulai banyak yang mengenalku karena di toyota ruang komputer beberapa departemen dikumpulkan dalam satu ruangan.

Awal tahun 2006 penjualan innova yang jadi tumpuan toyota waktu itu lumayan anjlok. Perusahaan dituntut melakukan efisiensi karyawan. Tanpa berfikir panjang lagi aku ikut mengajukan percepatan pemutusan hubungan kerja karena dengan pertimbangan uang yang didapat lumayan banyak dan di luaran ada info PT Gs Astra sedang buka lowongan kerja dan setelah aku coba ternyata aku diterima bekerja disana. Banyak pimpinan dari departemen lain yang menyayangkan keputusanku dan bilang keputusanku adalah keputusan bodoh. Ada juga yang menawarkanku pindah kedepartemennya saja dulu kalau memang tidak betah. Tapi ya saat itu aku akui aku terlalu sombong dan besar kepala karena tidak ada satupun perusahaan besar yang aku lamar menolakku. Dengan uang yang kuterima aku keluar dari toyota dengan tabungan sebesar 40jt. Sebagai gambaran uang segitu cukup untuk membeli rumah type 36/90 cash di perumnas karawang pada saat itu.

Di PT GS astra dengan kemapuan komputer aku bekerja sebagai admin warehouse. Untuk ukuran umum gaji yang aku dapatkan disini cukup besar dengan umr 820.000 yang aku dapatkan sekitar 2 sd 2,5 juta per bulannya. Namun karena sebelumnya di Toyota tidak kurang dari 5jt aku merasa cukup kaget juga. Beberapa bulan kemudian ada karyawan baru lulusan ITS yang bergabung di PT GS juga dan kebetulan cukup dekat denganku. Dia menceritakan bahwa gaji pokok dia sebagai karyawan baru disini sebesar 3 juta dan bisa naik lagi setelah masa percobaan selesai. Dari situlah aku mulai tertarik untuk melanjutkan kuliah. Akhirnya dengan sisa uang tabungan selama di toyota aku putuskan melanjutkan kuliah dengan harapan setelah kuliah bisa ikut naik juga gajinya.

Aku memulai kuliah di salah satu Stmik di karawang yaitu stmik rosma mengambil jurusan teknik informatika. Singkatnya ditengah perjalanan kuliah aku habis kontak dari GS Astra. Untuk menambah penghasilan selama tidak bekerja aku jadi suplier komputer bekerjasama dengan salah satu karyawan GS yang punya jalur untuk supply barang ke koperasi karyawan GS. Setelah 3 bulan menganggur dan uang tabungan juga semakin menipis, Saat itu ada salah satu temen kuliah yang menawarkan pekerjaan di tempat kerja yang telah membawaku hingga ke posisi saat ini. Dengan pertimbangan masih harus kuliah di karawang meskipun gaji yang aku dapatkan saat itu hanya umr tapi aku memutuskan menerima saja perkerjaan itu. Ditahun kedua kuliahku karena sesuatu hal yang terjadi di stmik rosma dan aku hanya ikut ikutan dengan teman yang lain aku sempat berpindah pindah sampai ke 4 lembaga pendidikan hingga akhirnya lulus dengan ijazah S1 teknik informatika STMIK Bani Saleh Bekasi. 

Banyak hal yang terjadi selama kuliah akan aku ceritakan lebih detail dilain kesempatan. Pada masa inilah aku benar benar jatuh kembali ke awal dengan tabungan nyaris tak tersisa. Bahkan untuk modal menikah harus aku cairkan semua saldo jamsostek di tempat kerja sebelumnya itu pun masih kurang dan harus sedikit berhutang. Kondisi ini jadi tamparan bagiku dan membuatku tersadar dari mana aku berasal dan apa yang seharusnya kulakukan. Pelajaran berharga yang aku petik janganlah jadi orang sombong, tetap membumi, berfikir positif dan lebih menghargai dan menghormati orang lain. 

Sebagai informasi di perusahaan ini aku bekerja di bagian purchasing jadi kalau saja aku mau, banyak kok suplier yang menawarkan sesuatu yang nilainya cukup fantastis. Tapi karena pelajaran di atas aku memiliki satu prinsip yang aku pegang teguh hingga saat ini "jangan pernah mengeluh jalani setiap kesulitan dengan iklas dan tetap memegang kejujuran diatas segalanya".

Singkat cerita sekarang aku adalah seorang Programer di salah satu perusahaan milik orang terkaya nomer satu di indonesia (Djarum Group) Dengan posisi sebagai System Development Section Head dengan gaji mencapai 8 digit. Meskipun dulu hidup serba susah dan kekurangan sekarang aku sudah memiliki rumah yang cukup besar dengan dua lantai, mobil yang bisa dipakai untuk bepergian bersama keluarga dan tabungan yang stabil di posisi 9 digit. Memang itu tidak besar untuk orang yang terlahir kaya tapi buatku yang terlahir di keluarga yang tidak mampu itu sangat besar sekali nilainya. Semua ini bukanlah bermaksud menyombongkan diri tapi hanya ingin menginspirasi buat rekan rekan yang mungkin bernasib sama sepertiku. Tidak ada yang tidak mungkin kalau allah sudah berkehendak. Pegang terus kejujuran dan teruslah bekerja sebaik mungkin tanpa menghiraukan cemoohan orang lain dan jangan pernah merendahkan orang lain.

Jangan lupa bahagia rejeki tidak bisa diatur oleh siapapun termasuk undang undang serahkan semua pada Allah maka hasil tidak akan pernah bohong. Terima kasih buat semua yang telah berjasa dalam dalam kehidupanku semoga allah membalas dengan pahala yang berlimpah. 

Continue reading Perjuangan Meraih Mimpi Dengan Segala Kekurangannya Part 2

Inilah Kisah Sedih Yang Pernah Ku Jalani

Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Aku dilahirkan didesa kecil yang sangat indah dan damai di kaki perbukitan menoreh. Lebih tepatnya di dusun Kahuripan desa Kalirejo kecamatan Bagelen kabupaten Purworejo pada tahun 1984. Mungkin Purworejo masih terdengar cukup asing dan tidak banyak dikenal orang. Purworejo sendiri adalah sebuah kota kecil di selatan jawa tengah yang berbatasan langsung dengan Dearah Istimewa Yogyakarta. Aku lahir dan dibesarkan di rumah kecil diselatan kota Purworejo. Sebuah rumah dengan dinding terbuat dari kayu dan anyaman bambu yang masih beralaskan tanah. Disekeliling rumahku banyak sekali ditumbuhi pohon-pohon besar yang tumbuh menjulang tinggi sehingga membuat suasana terasa sejuk dan teduh. Saat matahari mulai bersinar masih banyak dijumpai burung-burung yang terbang bebas berkeliaran lompat dari satu dahan ke dahan yang lain untuk mencari makan sambil berkicau bersahut-sahutan. Saat malam tiba suasana disekeliling rumah akan berubah jadi sangat gelap karena saat itu belum ada listrik di desaku. Sesekali terdengar suara jangkrik, belalang dan burung hantu bernyanyi di kejauhan. Di dalam rumahpun suasanya hanya remang-remang karena hanya mengggunakan lampu minyak sebagai sumber cahaya.

Ayahku bekerja sebagai buruh kusir dokar dan sesekali menjadi tukang bangunan sedang ibuku hanya mengurus rumah tangga. Dengan pekerjaan ayahku tersebut pendapatannya sangat tidak menentu. Bahkan untuk sekedar makan saja kadang tidak mencukupi. Tak Jarang Orang tuaku membuang jauh rasa malunya dengan berhutang beras di warung tetangga. Semua itu mereka lakukan karena terpaksa dan tidak ada pilihan lain. Kami sebagai anak cukup sadar dan tau diri dengan kondisi mereka sehingga tidak menuntut macam macam. Bisa makan dengan sepotong tahu ataupun tempe bahkan garam sekalipun itu sudah lebih dari cukup.

Sejak kecil aku dilatih hidup disiplin dengan berbagai macam aturan yang dibuat oleh kedua orang tuaku. Saat aku dan adikku berbuat salah tidak jarang kami kena marah dan kena pukul. Namun sekarang aku sadar tujuan mereka sebenarnya baik dan mereka pasti menyesal melakukannya. Sekeras apaupun didikan mereka sebenarnya mereka sangat menyayangi kami dan tidak ingin terjadi sesuatu pada kami. Mereka tidak ingin kami terpengaruh oleh teman yang salah pergaulan. 

Meskipun Ibuku hanya lulusan SD dan ayahku tidak lulus SMP, tetapi mereka sadar betul pentingnya pendidikan untuk anak-anaknya. Mereka ingin seluruh anaknya sekolah minimal lulus sampai tingkat menengah atas meskipun biaya sekolah yang harus dikeluarkan sangat besar untuk ukuran keluarga kami. Mereka berharap dengan pendidikan yang kami dapatkan, kelak kami tidak hidup susah seperti mereka. Dengan segala keterbatasan kami pernah ada orang yang mencibir dan beranggapan bisa hidup enak dan berkecukupan hanyalah mimpi disiang bolong yang mustahil bisa digapai oleh keluarga kami. Namun begitu jauh di lubuk hatiku aku memiliki keyakinan suatu saat nanti pasti bisa membuat ke dua orang tuaku merasa bangga dan tidak dipandang sebelah mata lagi oleh orang lain.

Untuk mewujudkan impianku itu tentunya sangatlah tidak mudah dan aku tidak bisa jadi anak yang biasa biasa saja, aku harus bisa jadi lebih lebih baik dari yang lain. Saat di bangku sekolah dasar sampai SLTP aku selalu mendapat peringkat tiga besar bahkan tak jarang mendapat peringkat satu. Namun aku tidak seberuntung anak-anak sekarang yang begitu mudahnya mendapatkan beasiswa. Dengan keterbatasan ekonomi orang tuaku Sppku kadang sampai nunggak berbulan-bulan. Setiap ayahku mendapat uang tak jarang hanya numpang lewat saja untuk membayar hutang serta tunggakan sppku dan adikku itupun tidak jarang masih kurang juga. Untuk menutup kekurangan itu ibuku terpaksa bekerja di salah satu rumah makan di kota purworejo.

Tahun 1994 adik ke duaku lahir ibuku sudah tidak lagi bekerja di rumah makan. Pendapatan ayahku sebagai tukang bangunan juga sudah mulai membaik sehingga sedikit demi sedikit bisa merenovasi rumah menjadi bangunan semi permanen. Meskipun masih beralas tanah dan batanya belum di plester itu jauh lebih baik dari sebelumnya. Listik juga sudah mulai masuk ke desaku sehingga kalau malam tidak gelap lagi. Perlahan-lahan ekonomi di desaku mulai membaik. Jalan disamping rumahku yang sebelumnya hanya dilalui dokar saja sudah mulai dilalui oleh bis kecil yang menghubungkan antar kecamatan di kabupaten Purworejo. Jadi mulai saat itu kami tidak repot lagi kalau akan pergi ke kota purworejo.

Krisis ekonomi tahun 1997 secara tidak langsung mulai berimbas pada keluarga kami saat itu aku masih sekolah di bangku SLTP. Ayahku mulai jarang mendapat pekerjaan sebagai tukang bangunan lagi. Masih jelas dalam ingatan saking tidak adanya pemasukan ayahku sampai beralih profesi mencari kayu bakar. Kalau sudah terkumpul ke esokan harinya pagi – pagi sekali dengan berjalan kaki dibawanya ke pasar jenar untuk menjualnya. Jarak dari rumahku sampai ke pasar jenarpun cukup jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih sekitar lima kilometer. Hal itu tidak hanya sekali dilakukan tetapi berkali – kali disaat ayahku tidak mendapat panggilan sebagai tukang bangunan dari tetangga. Disaat musim hujan dan kayu bakar juga susah dicari ayahku berganti profesi dari penjual kayu bakar menjadi penjual kelapa. Itupun juga bukan kelapa dari hasil kebun sendiri tapi membeli dari tetangga dan setelah terkumpul banyak dibawa dengan cara yang sama ke pasar jenar untuk dijual. Kalau harga kelapa sedang jatuh tak jarang tidak mendapatkan untung sama sekali.

Tahun 1999 aku lulus SLTP dengan nilai yang cukup memuaskan sehingga bisa diterima disalah satu SMK favorit di daerahku, tepatnya di SMKN1 Purworejo pada jurusan Mekanik Otomotif. tentu saja dengan masuknya aku ke SMK beban orang tuaku menjadi jauh lebih berat dari sebelumnya. Disamping biaya spp yang jauh lebih besar, untuk berangkat dan pulang sekolahpun aku harus naik kendaraan umum karena jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh sekitar 12 km. Untuk menambah penghasilan orang tuaku, ibuku membuat bermacam - macam kue dan gorengan lalu menjualnya dari rumah ke rumah, pasar kuripan, sekolah, kantor kelurahan dan kecamatan. Nah dari hasil jualan kue dan gorengan inilah orang tuaku mempunyai tambahan untuk membiayai sekolahku dan adikku.

Setahun di SMK tidak banyak guru dan rekan dari kelas lain yang mengenal siapa aku karena aku cenderung pendiam dan tidak pandai berbicara serta gampang minder dan tidak percaya diri. Yah mungkin semua karena status ekonomi yang membuatku jadi seperti itu. Pada saat menginjak kelas dua dibuka pendaftaran untuk pemilihan ketua Osis periode 2000 / 2001. Pada saat hari pendaftaran dilakukan aku terlambat sampai sekolah. Karena takut kena hukuman dan saat itu ada teman sekampung yang juga terlambat mengajak membolos, aku memutuskan ikut membolos dengan mereka. Sebenarnya kami beda sekolahan tapi kebetulan memang bareng satu bus saja jadi sama sama terlambat (ini jangan ditiru ya). Saat masuk sekolah hari berikutnya aku dapat kabar bahwa aku di daftarkan ikut seleksi pemilihan ketua osis oleh teman-temanku dan hari itu disuruh ikut seleksi bersama salah satu teman sekelasku.

Disini ada satu hal yang sampai sekarang aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, apakah aku benar-benar didaftarkan atau hanya di jebak saja biar ikut pergi seleksi. Tapi apapun itu akhirnya dengan sedikit ragu aku berangkat juga menuju lokasi seleksi calon ketua Osis. Sesampainya dilokasi aku diterima dan tidak ada yang menyuruh kembali ke kelas. Mungkin hanya teman temanku yang tau pasti karena sampai sekarang tidak ada yang menyampaikan padaku apa yang sebenarnya terjadi. Meskipun awalnya cuma setengah hati, akhirnya aku mulai serius mengikuti setiap tahapan fit and proper test karena aku adalah tipe orang yang tidak bisa mengerjakan sesuatu secara asal – asalan meskipun itu tidak sesuai keinginanku. Karena itu pada tahap awal ini tentu saja saat hasil seleksi diumumkan aku lolos sebagai salah satu calon ketua Osis dan berlanjut ke tahap selanjutnya.

Pada tahap selanjutnya akan dilakukan voting dari perwakilan seluruh kelas untuk menentukan lima orang yang akan benar benar maju ke tahap pemilihan ketua Osis. Disini sebenarnya aku sudah merasa lega. Dari peserta lain yang lolos aku tidak cukup menonjol dibanding mereka, Dengan kondisi tahun pertamaku yang biasa saja serta tidak pernah aktif disemua organisasi yang ada disekolah pastinya tidak banyak yang mengenalku, jadi aku sudah sangat yakin tidak akan lolos ditahap ini. Namun disinilah rupanya takdir berkata lain justru aku dan rekan sekelasku terpilih untuk maju ke pemilihan ketua Osis bersama 4 teman dari jurusan lain. Jadi dari hasil voting aku berada diposisi ke 5 bersama satu orang dari jurusan TPL. Karena awalnya hanya akan dipilih 5 orang akupun mengusulkan agar aku tidak ikut saja. Tetapi usulan itu ditolak oleh pembina osis dan opsi yang disarankan bagaimana kalau pemilihan ini di ikuti oleh 6 peserta. Dari semua perwakilan yang hadir saat itu menyetujuinya jadi diputuskan akan ada 6 peserta yang maju ke tahap pemilihan ketua osis saat itu.

Dengan majunya 2 calon dari jurusan Otomotif otomatis suara dari jurusan Otomotif jadi terbelah sehingga saat hasil perhitungan di umumkan aku cukup lega kerena yang terpilih calon dari jurusan lain dan kalau tidak salah saat itu aku ada diposisi ke dua. Setelah pemilihan kami yang tidak terpilih berunding bersama pembina Osis dan ketua terpilih. Biasanya yang menduduki posisi kedua akan menjadi wakil kemudian ke tiga jadi sekertaris lalu ke empat jadi bendara tetapi untuk memaksimalkan kepengurusanan jabatan lain seperti wakil ketua sekretaris dan bendahara saat itu tidak dipilih berdasar urutan hasil pemilihan. Sebelumnya aku sudah sering menjabat sebagai bendahara di karang taruna jadi karena pengalamanku sebagai bendahara aku memilih menjadi bendahara dan disetujui oleh semuanya.

Seperti yang sudah aku ceritakan sebelumnya dengan asalku dari keluarga yang serba kekurangan aku sering merasa minder dan malu kalau harus berbicara di depan umum. Dengan bergabung di kepengurusan harian OSIS secara tidak langsung aku mulai dilatih berani berbicara serta menyampaikan pendapat di depan umum. Disini juga aku dilatih bagaimana caranya berorganisasi, cara menghargai pendapat orang lain dan banyak hal lainnya. Jadi kalau kita punya pendapat meskipun tidak semua pendapat kita bisa diterima tidak ada salahnya untuk coba disampaikan. Adakalanya kita harus mengesampingkan ego kita dengan melaksanakan apa yang menjadi keputusan meskipun itu tidak sesuai keinginan kita.

Setahun aku aktif di kepengurusan Osis SMKN1 Purworejo periode 2000/2001. Banyak sekali suka dan duka yang aku alami. Pernah suatu ketika saking asiknya mengurus kegiatan Osis pulang sekolah sampai kemaleman dan terpaksa harus jalan kaki cukup jauh karena sudah tidak ada lagi kendaraan yang lewat. Meskipun masuk kepengurusan Osis secara kebetulan pada akhirnya saya merasa bangga pernah jadi bagian dari sejarah kepengurusan Osis SMKN1 Purworejo. Buat adik-adik kelasku jangan ragu untuk mencalonkan diri menjadi pengurus organisasi baik itu di Osis dan organisasi lain yang ada disekolah maupun karang taruna. Dengan ikut terlibat pada salah satu organisasi akan membantu melatih mental kita sehingga bisa kita jadikan pembelajaran di masa depan. Tidak mustahil kita yang saat ini hanya biasa biasa saja dan merasa minder suatu saat nanti akan menjadi seorang pemimpin di masa depan.

Tahun 2002 aku lulus SMK dengan nilai yang cukup memuaskan bahkan ada salah satu perguruan tinggi dari semarang yang menawarkan beasiswa untuk masuk ke perguruan tinggi tersebut. Sadar akan kondisi orang tua yang kurang mampu apalagi saat itu orang tuaku masih harus membiayai sekolah adik-adikku, aku membulatkan tekat untuk mencoba peruntungan di jakarta. Berbekal uang saku 150 ribu dimasa itu aku merantau dan berusaha menggapai impianku sejak kecil untuk bekerja di salah satu perusahaan astra. Semua hanya mimpi karena aku tidak memiliki saudara dan referensi di perusahaan astra group. Bahkan lokasi astra dimana saja aku tidak tau. Yang aku dengar orang yang bisa bekerja di astra masa depannya pasti terjamin makanya aku memiliki keyakinan dan impian suatu saat nanti aku pasti bisa bekerja di salah satu perusahaan astra tersebut.

Di jakarta aku tingggal di rumah kontrakan sepupuku yang sudah lebih dulu bekerja di salah satu pabrik peleburan besi di kawasan industri pulo gadung. Karena sepupuku masih lajang untuk makan aku harus memasak sendiri. Kontrakannya berada di dekat gerbang tol cakung barat jadi biasanya aku berjalan kaki ke pasar cakung untuk membeli beras. Beruntung aku memiliki supupu yang sangat baik. Setiap minggunya sehabis gajian dia memberiku uang 10 ribu karena kebetulan dia gajiannya mingguan. Bahkan tak jarang dia juga yang membeli beras jadi aku tidak perlu membeli sendiri jadi aku bisa agak berhemat. Disamping rumah kontrakan sepupuku ada juga bulekku yang sering memberiku sayuran dan lauk jadi aku cukup memasak nasi saja.

Satu setengah bulan berlalu belum ada satupun lamaran pekerjaan yang ku kirimkan mendapatkan panggilan, bahkan alamat maupun lokasi dan cara melamar ke salah satu perusahaan astra yang aku impikanpun aku tidak tau. Dengan kondisi keuangan yang semakin menipis dan penantian yang tak pasti sempat terlintas dipikiranku untuk ikut saudara sepupuku yang bekerja dipeleburan besi atau menjadi kuli bangunan saja. Tapi sepupukulah yang terus memberiku semangat dan memintaku untuk terus bersabar. Katanya ditempat dia bekerja sangat berat aku tidak akan kuat. Tak sabar menunggu dirumah aku memutuskan untuk mencoba peruntungan dengan berjalan jalan keliling kawasan industri mencari informasi lowongan pekerjaan.

Pagi itu seperti biasanya untuk menghemat pengeluaran aku memutuskan berjalan kaki dari kontrakan dikawasan tol cakung barat menuju kawasan industri pulogadung. Sesampainya dikawasan industri pulo gadung mulai dari pt pertama yang kujumpai aku memberanikan diri untuk menanyakan lowongan pekerjaan ke satpam perusahaan yang ada di sepanjang jalan yang aku lewati. Akan tetapi setiap satpam yang aku tanyai memiliki jawaban yang sama "belum ada lowongan". Meskipun kecewa aku putuskan untuk terus saja berjalan masuk ke dalam kawasan hingga sampailah di depan PT Yamaha Musik. Karena merasa lelah disini aku memutuskan beristirahat sejenak karena sudah sangat jauh berjalan.

Aku duduk di pinggir trotoar di dekat sebuah pohon yang rindang. Rasa lapar haus dan kecewa bercampur menjadi satu hingga tak terasa air mata mulai menetes. Aku menyesali nasibku yang tidak semujur rekan-rekan lain hingga sampai harus mengalami kondisi seperti itu. Saat itu jangankan membeli makan untuk sekedar membeli minum saja aku berpikir dua kali takutnya ditengah ketidak pastian ini uang yang aku punya tidak cukup untuk hari esok. Dalam hati aku hanya bisa membatin, "ya allah aku hanya ingin membuat bangga dan bahagia kedua orang tuaku tapi kenapa harus mengalami cobaan seberat ini, tolong berikanlah petunjuk dan jalan yang terbaik untukku".

Hampir satu jam aku duduk sendirian melamun di pinggir jalan. Setelah merasa cukup beristirahat aku memutuskan untuk pulang saja karena hari memang sudah siang. Sesampainya di perempatan dekat yamaha musik aku bertemu dengan beberapa orang yang sedang mencari pekerjaan juga sedang beristirahat disana. Entah karena mungkin merasa senasib kami pun saling bertegur sapa, akupun memutuskan untuk berhenti sejenak dan bergabung dengan mereka. Salah satu dari mereka bertanya kepadaku sudah mencoba melamar ke AHM belum? katanya di AHM membuka lowongan pekerjaan. Belum sempat kujawab salah satu temannya menimpali "percumah kalau tidak ada orang dalam tidak mungkin bisa diterima". Bahkan salah satu dari mereka ada yang sudah ikut test tiga kali tetapi selalu gagal. Aku pun menjawab "belum tidak tau tempatnya".

Jujur saja sebenarnya aku juga sedikit ragu mendengar apa yang mereka katakan tapi aku merasa tidak ada salahnya buat dicoba. jadi akupun bertanya persyaratannya apa saja?, alamatnya dimana? dan kendaraan apa yang harus aku naiki untuk bisa sampai ke AHM?. Setelah mendapatkan semua informasi itu akupun pamit pulang lebih dulu pada mereka. Aku kembali berjalan melalui jalan yang sama saat berangkat tadi. Meskipun hanya mendapat informasi yang tidak pasti dan penuh keragu raguan namun bagiku itu seperti sebuah harapan ditengah ketidak pastian yang telah aku alami selama ini. panas terik tidak kurasakan lagi bahkan rasa haus dan lapar seakan hilang begitu saja. Malamnya aku bercerita pada sepupuku mengenai informasi yang aku dapat hari itu dan dia pun mendukungku untuk mencobanya. lanjut ke Part 2

Continue reading Inilah Kisah Sedih Yang Pernah Ku Jalani

Info Lowongan Kerja Terbaru

Operator Produksi PT Wahana Duta Jaya Rucika Bekasi Ditayangkan pada 20-Jan-21 Deskripsi Pekerjaan Lulusan Teknik mesin Makismal 30 tahun Bisa mengoperasikan komputer (Ms Office) Mampu memperbaiki mesin produksi Rajin, displin, etos kerja tinggi & endurance yang baik 5R Habbit Bersedia ditempatkan di Lemah Abang Informasi Tambahan Tingkat Pekerjaan Lulusan baru/Pengalaman kerja kurang dari 1 tahun Kualifikasi Sertifikat Professional, D3 (Diploma), D4 (Diploma) Pengalaman Kerja 2 tahun Jenis Pekerjaan Penuh Waktu Spesialisasi Pekerjaan Teknik, Mekanikal kirim lamaran klik tombol dibawah Operator Maintenance PT Sinergi Adimitra Jaya Bekasi Ditayangkan pada 25-Jan-21 Operator Maintenance PT Sinergi Adimitra Jaya Deskripsi Pekerjaan Responsibilities: Membuat checklist harian/ data laporan per hari Melakukan preventive maintenance sesuai schedule Dapat mengatasi trouble shooting pada semua mesin produksi Support produksi untuk yang berhubungan dengan elektrik dan mekanik Mengerti instalasi listrik, perbaikan mesin produksi, teknik mengelas Requirements: Usia maksimal 30 tahun. Pendidikan minimal SMK/ D3 Listrik dan Mekanikal. Terampil menggunakan computer (Ms Office, Internet). Memiliki pengalaman 2 tahun dan memahami electrical dan mekanikal. Mengerti dan faham ISO 9001 – 2015 Jujur, Disiplin, Teliti, komunikatif dan dapat bekerja dengan team maupun individu. Penempatan lokasi kerja di MM2100 Mengerti program PLC Mitsubishi Mampu bekerja dibawah tekanan Mengerti dan faham terkait preventive, troubleshooting dan improve/project. kirim lamaran klik tombol dibawah Utility Operator (Teknisi Water Treatment) PT NBC Indonesia Karawang Ditayangkan pada 25-Jan-21 Job Description: Memonitoring instalasi WTP dan WWTP Proses soft water dan air limbah Membuat laporan berkala hasil proses soft water dan air limbah Membantu pekerjaan gudang limbah B3 Menindaklanjuti laporan hasil uji limbah Requirements: Usia 21-28 Tahun (L). Berpengalaman di bidang WTP dan WWTP min. 2 Tahun (wajib). Lulusan SMA/SMK Sederajat. Dapat mengoperasikan komputer (Ms. Office). Mempunyai communication skill yang baik. Aktif, teliti, gesit, bertanggung jawab dan mampu bekerja dengan tempo cepat dan dibawah tekanan.. Mempunyai riwayat kesehatan yang baik dan mampu menjaga kesehatan dengan baik. Mampu menjaga absensi dengan baik. Bersedia bekerja di lingkungan bersih dan kotor. Bersedia bekerja lembur jika dibutuhkan. Bersedia ditempatkan di KIIC Karawang, Jawa Barat. untuk melamar klik tombol di bawah apply 1 aplly 2 apply 3
Continue reading Info Lowongan Kerja Terbaru