Perjuangan Meraih Mimpi Dengan Segala Kekurangannya Part 2

Hari ini pagi-pagi sekali aku terbangun. Aku tidak pernah tau apa yang akan kulalukan hari ini akan mejadi awal cerita yang indah dimasa mendatang, yang pasti semua kujalani saja dengan iklas dan tak lupa selalu berserah diri padanya. Yah hari ini aku akan mencoba peruntunganku di PT AHM. Untuk menempatkan lamaran yang akan ku serahkan ke PT AHM aku menggunakan amplop yang dipakai orang tuaku mengantar obat dan ijazah kompetensi yang dititipkan ke saudara yang baru pulang kampung karena waktu itu memang tidak punya amplop baru lagi. Sebenarnya aku sempat ragu menggunakan amplop tersebut karena ada sedikit bekas obat tumpah di amplop tersebut, karena obatnya sirup dan tutupnya mungkin kurang kencang tapi mau tidak mau karena adanya cuma itu jadi ya terpaksa aku pakai saja. Pagi pagi sekali setelah mandi dan sholat subuh ku langkahkan kaki menyusuri gang sempit menuju pasar cakung. Dari sini aku naik angkot ke terminal pulau gadung. Sesuai infomasi yang kudapatkan dari sana nanti lanjut naik bus mayasari no 51 tujuan tanjung priuk. Ini pertama kalinya buatku naik bus ini jadi agar tidak nyasar akupun berpesan pada kondekturnya minta diturunkan di PT AHM. Untung saja kondekturnya baik dan benar saja sesampainya di sana aku di kasih tau.

Suasana di depan AHM pagi itu sangat ramai. Banyak sekali PKL berjualan sampai ke bahu jalan. Di pinggir trotoar berjajar gerobak penjual makanan. Terlihat olehku beberapa karyawan AHM dengan baju putih-putih sedang asik menikmati sarapannya. Disini banyak dijumpai penjual nasi padang, nasi uduk, lontong sayur dan juga indomie rebus jadi tak heran banyak karyawan yang sarapan disini. Ah melihat pemandangan ini perutku jadi keroncongan. Yah pagi ini aku memang belum sarapan dan hanya minum air putih saja karena memang adanya ya cuma itu. Sempat terpintas di benakku untuk beli nasi padang tapi karena takut harganya mahal jadi ku urungkan saja niatku. 

Di jembatan sebelum gerbang masuk AHM Terlihat beberapa orang yang seumuran denganku memakai pakaian putih hitam duduk berjajar. Dalam hatiku membatin mungkin ini juga orang yang habis melamar pekerjaan disini. Akupun memutuskan langsung saja berjalan menuju ke posko satpam di belakang gerbang PT AHM. Sesampainya di posko akupun memberanikan diri bertanya pada pak satpam dengan suara sedikir terbata bata"apa benar disini sedang membuka lowongan pekerjaan". Yah maklum saja aku orangnya minderan jadi belum apa apa sudah takut duluan. Tapi alhamdulillah pak satpamnya sangat baik sambil tersenyum dia berkata "kalau itu saya tidak tau mas tapi kalau mau coba melamar silahkan di taruh saja disini". Begitu aku menaruh lamaran ternyata orang yang tadi kujumpai di depan juga belum menaruh lamarannya mereka pun ikut datang dan menaruh lamarannya.

Tiga minggu berlalu setelah hari itu aku tetap melakukan rutinitas seperti biasa dengan berjalan kaki keliling kawasan dari satu pt ke pt lainnya berharap ada lowongan pekerjaan. Kadang kala saat sedang melepas lelah sambil duduk di trotoar ditepi jalan dalam kawasan kembali terlintas dibenakku kata kata orang yang pernah kutemui di kawasan industri pulogadung yang juga memberiku informasi lowongan di AHM kalau tanpa orang dalam tidak akan mungkin diterima bekerja disana. Sempat terpikir juga bagaimana kalau bekerja jadi kuli bangunan saja namun buru-buru kubuang jauh jauh pikiran itu. Dengan kemampuan dan prestasi yang kuraih di salah satu sekolah terbaik di Purworejo bahkan mungkin juga di jawa tengah kalau itu sampai itu terjadi, akan sia sia pengorbanan orang tuaku yang sudah berusaha membanting tulang membiayai sekolahku. Aku memiliki mimpi bisa bekerja di astra agar bisa mengangkat derajat kedua orang tuaku, dikampung halamanku masih ada orang tua dan adik adikku yang menunggu dan selalu mendoakanku jadi aku tidak boleh menyerah.

Akhirnya setelah sebulan berlalu hari yang ditunggu tunggu datang juga. Malam itu ada kabar dari bulek hartini ( saudaraku yang tinggal di pondok ungu ) kalau aku dapat panggilan test dari PT AHM. Memang di lamaran yang aku serahkan ke sana sengaja aku cantumkan nomor telfon rumahnya. Jadi dihubunginya langsung ke sana. Aku disuruh datang ke PT AHM esok hari jam 8 pagi untuk test masuk kerja. Meskipun ini hanya panggilan test aku sudah merasa sangat senang dan punya keyakinan bisa diterima. Bahkan saking senangnya semalaman hampir tidak bisa tidur memikirkannya. Yah ini adalah panggilan test pertamaku selama aku mencoba mencari peruntungan di jakarta.

Tepat pukul 7:15 aku sampai di depan gerbang PT Astra Honda Motor. Aku memutuskan untuk duduk dulu sebentar di jembatan yang ada di depan gerbang karena aku pikir masih terlalu pagi dan juga belum terlihat calon karyawan lain yang datang. Setelah 30 menit menunggu ternyata tidak ada satupun calon lain yang datang. Aku mulai gelisah apa benar aku dipanggil test disini?, akhirnya aku memberanikan diri menghampiri pak satpam dan bertanya pak apakah benar hari ini ada jadwal test masuk kerja disini. Ternyata jawaban pak satpam diluar digaanku katanya tidak ada test disitu. Mendengar jawaban itu lemas rasanya seluruh tubuhku. Dengan langkah gontai dan mata berkaca kaca aku berjalan keluar gerbang AHM. Baru beberapa langkah berjalan teman dari pak satpam yang aku tanyai tadi memanggilku lagi. Dia bilang biasanya kalau ada test dilakukannya di Astra International dia menyuruhku untuk mencoba datang saja kesana. Akupun dikasih tau harus naik apa saja dari situ katanya sih tempatnya tidak terlalu jauh dari situ.

Setelah mengucapkan terima kasih tanpa berfikir panjang lagi aku kembali naik bus mayasari 51 yang kebetulan saat itu ada yang sedang berhenti menurunkan penumpang. Aku bilang ke kondekturnya minta diturunkan di jalan gaya motor amdi seperti apa yang disampaikan pak satpam tadi. Benar saja tidak lama sampailah aku di jalan gaya motor aku pun buru-buru menghampiri tukang ojek sepeda yang banyak mangkal disitu untuk minta diantar ke gedung Astra International. Pukul 08:15 aku tiba di gedung AI, meskipun sudah terlambat aku memberanikan diri masuk ke gedung tersebut dan bertanya pada mbak mbak resepsionisnya dan ternyata benar, memang ada test masuk kerja disitu. Untung saja prosesnya belum dimulai dan aku diarahkan ke gedung lantai 2 dengan diberi nomer perserta yang ternyata sudah diatas nomer 600. Dalam hati aku membatin banyak juga yang ikut test disini apa aku bisa diterima?. Tak berselang lama aku sampai di sebuah ruangan yang luas, gabungan beberapa ruang yang dilepas sekatnya dan sudah penuh dengan peserta lain. Karena aku dapat nomor diatas 600 kebagian duduknya di barisan paling belakang.

Jam 08:30 barulah proses seleksi dimulai dengan sistem gugur jadi yang lolos di test pertama akan lajut ke tahap selanjutnya. Pada test tahap pertama maupun tahap ke dua banyak sekali peserta yang gugur dan aku termasuk salah satu orang yang beruntung karena meskipun datang paling akhir setidaknya masih bisa lolos sampai tahap ke tiga. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, masih tersisa sekitar 120 orang lagi yang menunggu pengumuman test tahap ke tiga. Karena waktu itu sudah jam makan siang kami disuruh istirahat dulu. Masih jelas dalam ingatanku saat itu kami dibagikan nasi padang dengan lauk ayam + telor bulat untuk makan siang. Aku sangat tidak menyangka mendapat perlakuan sebaik ini di tengah kerasnya kehidupan kota jakarta saat itu. Mungkin hanya ucapan terima kasih yang bisa saya berikan untuk PT Astra Honda Motor dimana masih proses seleksi saja, sedang kami tidak pungut bayaran sepeserpun sudah diperlakukan dengan sangat baik. Sambil makan akupun ngobrol dengan beberapa orang yang ikut seleksi hari itu, ternyata ada yang sudah 4 kali ikut seleksi tetapi selalu gagal dia bilang kalau tidak ada yang bawa tidak akan diterima. Mendengar itu sebenarnya nyaliku sedikut menciut dan mulai timbul rasa ragu kalau begitu kondisinya sepertinya aku juga tidak akan diterima.

Akhirnya pukul 14:00 pengumuman seleksi tahap 3 di tempel dengan berdebar debar aku mencari nomer pesertaku dan ternyata aku masih terdaftar lolos ke tahap selanjutnya. Lega rasanya karena aku masih bisa mengikuti test tahap selanjutnya. Ada sekitar 80 orang lagi yang lolos ke tahap ke 4. Sambil mengikuti seleksi test tahap ke 4 kami satu persatu dipanggil untuk melakukan interview, Saat itu aku kebagian interview sekitar pukul 16.00. Dengan langkah sedikit gemetar dan jantung berdebar debar aku berjalan memasuki ruang interview. Maklum saja ini pertama kalinya aku ikut interview jadi masih ada rasa takut dan tidak percaya diri. Setelah masuk ruangan interview aku bertemu dengan seorang ibu paruh baya yang sangat ramah. Sambil tersenyum beliau mempersilahkan aku duduk.

Sambil memegang hasil test ku hari ini pertanyaan pertama yang beliau tanyakan adalah sudah berapa kali ikut test disini? karena dia melihat hasil test ku sangat bagus?. Dengan suara sedikit gemetar aku menjawab ini baru pertama kalinya, sampai saat ini belum ada perusahaan lain yang memanggilku untuk test. lalu aku ditanya sudah melamar di perusahaan mana saja?. Akupun memberitahukan sudah melamar di perusahaan mana saja. Pertanyaan selanjutanya apa yang jadi motivasi kamu ingin berkerja disini?. Jawabanku ingin membuat ke dua orang tuaku merasa bangga. Beliau memotong jawabanku "bangga seperti apa madsudnya?." Sambil menahan air mata dan suara yang sudah mulai parau aku menceritakan kalau aku berasal dari keluarga yang tidak mampu bahkan untuk makan saja tidak jarang orang tuaku harus berhutang dimana mana, banyak orang memandang rendah orang tuaku karena hanya seorang tukang bangunan, Semasa sekolah aku memiliki cita cita bisa bekerja di astra akan tetapi banyak yang mencibir dan bilang tidak mungkin. Makanya jika aku bisa di terima disini aku yakin pasti bisa membuat orang tuaku merasa bangga.

Setelah mendengar ceritaku disinilah momen yang mungkin akan selalu ku ingat dan tidak akan pernah kulupakan seumur hidupku, "kalau kamu tidak diterima disini apa yang akan kamu lakukan?". Aku terdiam sejenak tak terasa air mataku mulai menetes. Sambil mengusap air mata aku menjawab mungkin cari kerja ditempat lain bahkan kalau tidak dapat juga jadi kuli bangunan pun aku bersedia. Lalu dia bertanya lagi Kalau pada akhirnya tidak dapat juga bagaimana?. Lemas rasanya tubuhku mendengar apa yang dia sampaikan, mungkin benar memang disini harus ada yang bawa. Sambil menunduk aku jawab ya terpaksa pulang kampung bantu orang tua jadi kuli bangunan, disini tidak enak numpang ke saudara terus. Mendengar jawabanku beliau tiba tiba berdiri dan mengajak bersalaman. Sambil bersalaman beliau menepuk punggungku dengan tangan satunya sambil berkata "jangan pulang dulu tetap semangat cari kerja lagi sampai dapat ya". Akhirnya aku dipersilahkan keluar.

Sesampainya diluar aku cerita dengan orang orang yang sudah di interview lebih dulu, kalau sebelum keluar aku diajak salaman dan di bilang jangan pulang kampung suruh cari lagi. Merekapun kompak bilang itu tanda tanda kalau aku tidak akan diterima di sini. Dengan rasa yang sudah mulai campur aduk akhirnya aku menunggu hasil interview dan test terakhir yang sudah kulalui. Tidak lupa sehabis sholat asar dan magrib aku selalu berdoa agar bisa diterima, kalau pun tidak aku mohon segera di berikan pekerjaan di tempat lain apapun itu pasti akan kujalani. 

Sekitar pukul 19:00 barulah di tempel pengumuman siapa saja yang lulus test hari itu dan bisa ikut MCU. Ternyata diluar dugaan namaku tertulis jelas di baris pertama dari 31 orang yang lolos. Bahkan aku sampai membaca berulang kali judul pengumuman tersebut takutnya judulnya bukan yang lolos. Hari berikutnya akupun mengikuti MCU di daerah bulevard kelapa gading. Berbeda dengan pengumuman sebelumnya kali ini aku lolos mcu di nomor terakhir bersama 29 orang lainnya. Yah saat itu ada satu orang yang tidak lolos MCU. Singkat cerita aku resmi diterima bekerja di PT Astra Honda Motor sebagai karyawan PKL dari Astra International dengan kontrak selama 1 tahun. Satu hal yang aku alami sendiri, Jadi meskipun sama sekali tidak ada referensi orang dalam dan tidak bayar kepada siapapun kita semua bisa diterima bekerja di PT Astra Honda Motor.

Sebulan kemudian setelah aku bekerja di AHM hidupku mulai berubah 180 derajat. Dimasa itu apa yang aku mau bisa dengan mudah aku dibeli. Disini maksudnya barang yang berkisar di bawah 3 jutaan ya. Dengan gaji pokok jakarta tahun 2002 sebesar 592.000 aku bisa membawa pulang sekitar 3.200.000 perbulannya handphone yang jadi barang langka waktu itu bisa dengan mudah aku beli. Pada saat itu ketika lebaran tiba disaat pulang kampung tidak ada lagi orang yang memandang rendah. Banyak yang bertanya apa benar di astra gajinya sampai 2 juta aku hanya bisa tersenyum karena pada kenyataannya jauh diatas itu dan tidak mungkin juga aku sebutkan angkanya. Bahkan ditahun kedua motor yang hampir sebagian orang seumuranku tidak mampu membelinya bisa aku beli secara cash.

Hanya dua tahun aku bekerja di PT Astra Honda Motor karena habis kontak. Berbekal pengalaman kerja di ahm hanya butuh 3 hari aku sudah diterima bekerja Di Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT TMMIN) sebagai operator welding. Ditoyota dengan umr 672.000 ditahun 2004 tidak kurang dari 5jt yang aku dapatkan setiap bulannya. Dengan gaji sebesar itu mau makan apapun tidak ada yang tidak kesampaian semuanya bisa dibeli dalam jumlah yang banyak bahkan mungkin berlebih. Hp tidak terhitung jumlahnya yang sudah aku beli. komputer yang masih jadi barang langka juga bisa aku dapatkan dengan mudah. Dengan memiliki komputer sendiri keampuan Ms Office ku jadi agak lumayan dibanding yang lain. Sekedar informasi pada saat itu masih jarang ada karyawan yang bisa menggunakan komputer, jadi aku mulai sering ditugaskan mengerjakan administrasi sehingga sejak saat itu mulai banyak berkerja diluar line produksi. Para Pimpinan dari departemen lain juga mulai banyak yang mengenalku karena di toyota ruang komputer beberapa departemen dikumpulkan dalam satu ruangan.

Awal tahun 2006 penjualan innova yang jadi tumpuan toyota waktu itu lumayan anjlok. Perusahaan dituntut melakukan efisiensi karyawan. Tanpa berfikir panjang lagi aku ikut mengajukan percepatan pemutusan hubungan kerja karena dengan pertimbangan uang yang didapat lumayan banyak dan di luaran ada info PT Gs Astra sedang buka lowongan kerja dan setelah aku coba ternyata aku diterima bekerja disana. Banyak pimpinan dari departemen lain yang menyayangkan keputusanku dan bilang keputusanku adalah keputusan bodoh. Ada juga yang menawarkanku pindah kedepartemennya saja dulu kalau memang tidak betah. Tapi ya saat itu aku akui aku terlalu sombong dan besar kepala karena tidak ada satupun perusahaan besar yang aku lamar menolakku. Dengan uang yang kuterima aku keluar dari toyota dengan tabungan sebesar 40jt. Sebagai gambaran uang segitu cukup untuk membeli rumah type 36/90 cash di perumnas karawang pada saat itu.

Di PT GS astra dengan kemapuan komputer aku bekerja sebagai admin warehouse. Untuk ukuran umum gaji yang aku dapatkan disini cukup besar dengan umr 820.000 yang aku dapatkan sekitar 2 sd 2,5 juta per bulannya. Namun karena sebelumnya di Toyota tidak kurang dari 5jt aku merasa cukup kaget juga. Beberapa bulan kemudian ada karyawan baru lulusan ITS yang bergabung di PT GS juga dan kebetulan cukup dekat denganku. Dia menceritakan bahwa gaji pokok dia sebagai karyawan baru disini sebesar 3 juta dan bisa naik lagi setelah masa percobaan selesai. Dari situlah aku mulai tertarik untuk melanjutkan kuliah. Akhirnya dengan sisa uang tabungan selama di toyota aku putuskan melanjutkan kuliah dengan harapan setelah kuliah bisa ikut naik juga gajinya.

Aku memulai kuliah di salah satu Stmik di karawang yaitu stmik rosma mengambil jurusan teknik informatika. Singkatnya ditengah perjalanan kuliah aku habis kontak dari GS Astra. Untuk menambah penghasilan selama tidak bekerja aku jadi suplier komputer bekerjasama dengan salah satu karyawan GS yang punya jalur untuk supply barang ke koperasi karyawan GS. Setelah 3 bulan menganggur dan uang tabungan juga semakin menipis, Saat itu ada salah satu temen kuliah yang menawarkan pekerjaan di tempat kerja yang telah membawaku hingga ke posisi saat ini. Dengan pertimbangan masih harus kuliah di karawang meskipun gaji yang aku dapatkan saat itu hanya umr tapi aku memutuskan menerima saja perkerjaan itu. Ditahun kedua kuliahku karena sesuatu hal yang terjadi di stmik rosma dan aku hanya ikut ikutan dengan teman yang lain aku sempat berpindah pindah sampai ke 4 lembaga pendidikan hingga akhirnya lulus dengan ijazah S1 teknik informatika STMIK Bani Saleh Bekasi. 

Banyak hal yang terjadi selama kuliah akan aku ceritakan lebih detail dilain kesempatan. Pada masa inilah aku benar benar jatuh kembali ke awal dengan tabungan nyaris tak tersisa. Bahkan untuk modal menikah harus aku cairkan semua saldo jamsostek di tempat kerja sebelumnya itu pun masih kurang dan harus sedikit berhutang. Kondisi ini jadi tamparan bagiku dan membuatku tersadar dari mana aku berasal dan apa yang seharusnya kulakukan. Pelajaran berharga yang aku petik janganlah jadi orang sombong, tetap membumi, berfikir positif dan lebih menghargai dan menghormati orang lain. 

Sebagai informasi di perusahaan ini aku bekerja di bagian purchasing jadi kalau saja aku mau, banyak kok suplier yang menawarkan sesuatu yang nilainya cukup fantastis. Tapi karena pelajaran di atas aku memiliki satu prinsip yang aku pegang teguh hingga saat ini "jangan pernah mengeluh jalani setiap kesulitan dengan iklas dan tetap memegang kejujuran diatas segalanya".

Singkat cerita sekarang aku adalah seorang Programer di salah satu perusahaan milik orang terkaya nomer satu di indonesia (Djarum Group) Dengan posisi sebagai System Development Section Head dengan gaji mencapai 8 digit. Meskipun dulu hidup serba susah dan kekurangan sekarang aku sudah memiliki rumah yang cukup besar dengan dua lantai, mobil yang bisa dipakai untuk bepergian bersama keluarga dan tabungan yang stabil di posisi 9 digit. Memang itu tidak besar untuk orang yang terlahir kaya tapi buatku yang terlahir di keluarga yang tidak mampu itu sangat besar sekali nilainya. Semua ini bukanlah bermaksud menyombongkan diri tapi hanya ingin menginspirasi buat rekan rekan yang mungkin bernasib sama sepertiku. Tidak ada yang tidak mungkin kalau allah sudah berkehendak. Pegang terus kejujuran dan teruslah bekerja sebaik mungkin tanpa menghiraukan cemoohan orang lain dan jangan pernah merendahkan orang lain.

Jangan lupa bahagia rejeki tidak bisa diatur oleh siapapun termasuk undang undang serahkan semua pada Allah maka hasil tidak akan pernah bohong. Terima kasih buat semua yang telah berjasa dalam dalam kehidupanku semoga allah membalas dengan pahala yang berlimpah. 

0 komentar: